22 April 2014

Sikap Hidup



Catatan Motivasi Dari Buku Setengah Isi Setengah Kosong 


- Badrun Ketinggalan Pesawat
Dalam kehidupan sehari-hari ada begitu banyak si pencuri waktu yang telah menghambat produktivitas kerja. Beberapa cara untuk menghadapi si pencuri waktu adalah dengan mengatur jadwal harian secara sistematis, menetapkan skala prioritas untuk mengerjakan hal-hal penting dan mendesak terlebih dahulu, belajar menuliskan apa-apa yang akan dikerjakan, menutup kemungkinan masuknya si pencuri waktu (seperti televisi, program komputer tertentu, sibuk ber-SMS yang tidak proporsional, bercakap-cakap di telepon yang tidak ada ujung pangkalnya, bahkan cenderung bergosip). Untuk setiap menit kehidupan yang dijalani, jangan mengambil keputusan karena hal tersebut mudah, jangan pula mengambil keputusan karena itu murah dan jangan pula mengambil keputusan karena itu populer. Namun, ambillah keputusan karena hal itu benar.

- Bersahabat dengan Tujuan
Kita tidak dapat memastikan apa yang terjadi di tahun-tahun mendatang, namun kita dapat memilih dan memastikan tujuan hidup kita saat ini. Mulai dari tujuan hidup spiritual, sosial, fisik, mental, ekonomi dan keluarga dapat kita rancang dengan sungguh-sungguh hingga menjadi satu roda kehidupan yang dinamis dan bermakna. Orang yang memiliki tujuan hidup akan memiliki perspektif yang lurus dan benar ketika ia mencoba untuk menjalaninya. Tidak heran, Abraham Lincoln mengatakan, “Tidak ada orang yang tersesat di jalan yang lurus.” Sebuah pepatah Indian Kuno mengatakan, “When you were born, you cried and the world rejoiced. Live your life in such a manner that when you die, the world cries and you rejoice.” (Ketika kau lahir, kau menangis dan dunia berbahagia. Jalani kehidupanmu dengan berarti, maka ketika kau meninggal, dunia akan menangisimu dan engkau berbahagia).

- Burung Canada
Menilai seseorang tidak dapat dilakukan dari sekedar melihat penampilan luar saja. Tidak semua yang mengotori kita adalah musuh kita dan tidak semua yang membersihkan kotoran tersebut adalah rekan kita. Alangkah bijaksananya jika kita pun mampu menelusuri ada apa dibalik tingkah laku dan penampilan demikian.

- Jenghis Khan
Self Regulation (Pengendalian atau Penguasaan Diri) merupakan salah satu aspek penting dalam Kecerdasan Emosi/EQ. penguasan diri merupakan aspek yang perlu dilatih sejak dini. Tidak ada aspek kemampuan untuk menguasai diri yang turun dari langit, melainkan diperoleh dari proses yang panjang dalam pengalaman hidup selama berhubungan dengan orang-orang sekitar. Itulah sebabnya, Jack Paar, pernah bertutur bijak tentang dirinya sendiri, “Kalau menoleh ke belakang, kehidupan saya rupanya seperti jalan panjang yang penuh dengan rintangan, dengan diri saya sebagai rintangan utama.

- Jual Keledai
Jangan biarkan orang lain yang mengambil keputusan atas permasalahan yang kita hadapi, sebab hanya kitalah yang lebih tahu apa yang sesungguhnya terjadi.
- Kebiasaan
Para ahli jiwa mengatakan bahwa 90% tingkah laku kita sehari-hari diwarnai dan dipengaruhi oleh kebiasaan kita. Pada mulanya kebiasaan kita membentuk semacam benang yang tidak terlihat. Tetapi dengan pengulangan, benang tadi melilit menjadi tali dan kemudian menjadi tambang. Setiap kali kita mengulangi sebuah tindakan, kita menambahkan dan menguatkan tindakan tersebut. John Dryden pernah bertutur, “Pertama kita yang membentuk kebiasaan, selanjutnya kebiasaanlah yang akan membentuk kita.” Penemuan lain dari para ahli, untuk menanggalkan kebiasaan buruk adalah dengan melakukan pengalihan kegiatan dari kebiasaan tersebut. Tidak ada yang tidak bisa dilakukan kalau kita berniat, disertai usaha dan memohon kekuatan kepada Tuhan untuk memilih yang terbaik.

- Keledai
Dunia membutuhkan orang-orang yang mampu memilih untuk meletakkan permasalahan di bawah kakinya untuk segera diatasi, bukan hanya ditumpuk di atas kepalanya sambil terus menerus menggerutu. Mari kita memilih untuk menjadi yang terbaik bagi diri sendiri maupun orang lain.

- Petani dan Kuda
Seorang bijak pernah berkata, dalam situasi yang serba tidak menentu, satu hal yang tidak dapat berubah namun justru mampu mengubah dunia sekeliling kita, yaitu senyuman, perkataan dan ungkapan syukur. Itulah sebabnya Deepak Chopra dalam bukunya pernah berkata, “Kesehatan tidak hanya berarti tidak adanya penyakit, tetapi kebahagiaan dan rasa syukur dari dalam, yang mengendap dalam waktu yang lama.” Di balik ucapan syukur selalu ada optimisme yang luar biasa. Optimisme yang sesungguhnya adalah menyadari masalah tetapi mengenali pemecahannya, mengetahui kesulitan namun yakin bahwa itu dapat diatasi, melihat yang negatif tetapi menekankan yang positif, menghadapi yang terburuk, namun mengharapkan yang terbaik, dan punya alasan untuk menggerutu tetapi memilih untuk tersenyum. Jadi, mengucap syukurlah dalam segala hal.

- Tabur Tuai
Bagaimana akhir hidup tergantung dari bagaimana kita memulai dan menjalani hidup. Inilah bagian yang penting dari hukum tabur tuai. Apa yang ditabur, itu pula yang akan dituai kemudian hari. Selamat menabur benih yang baik dan halal!

- Teladan
Menjadi teladan merupakan tanggung jawab mutlak bagi setiap individu yang memiliki kewenangan dan diangkat menjadi orang yang lebih tinggi di antara sesamanya, setidak-tidaknya dalam posisi sebagai kepala keluarga, ibu rumah tangga, atau posisi apapun itu dalam lingkungan, organisasi, maupun masyarakat. Tuntutlah diri sendiri dulu sebelum menuntut orang lain!

- Tertawa
Pepatah bijak berkata, “Jika sekali tertawa dalam sehari menunjukkan bahwa kita masih hidup, maka dua kali sehari berarti masalah biasa diatasi. Sedangkan tiga kali sehari menunjukkan harapan dan optimisme, serta empat kali menghantarkan kita pada kemampuan untuk mengatasi masalah dengan baik. Akhirnya, jika lima kali kita tertawa dalam sehari, maka itu akan membuat kita lebih panjang umur.
Tertawa merupakan pilihan hidup. Masalah tidak akan selesai jika selalu diliputi oleh kemurungan dan penyesalan yang terus menerus. Menyediakan hati yang gembira untuk tertawa sejenak akan semakin membuka cakrawala pemecahan masalah yang ada dan meredakan ketegangan yang muncul. Jadi, tertawalah agar fisik dan mental kita sehat. Selamat tertawa!

- Ujian Hidup
Billi P.S.Lim dalam bukunya Dare to Fail mengatakan, “No failure, only success delayed.” (Tidak ada kegagalan, melainkan hanya sukses yang tertunda).
Tanda bahwa manusia masih hidup adalah ketika dia mengalami ujian, kegagalan, dan penderitaan. Lebih baik kita tahu mengapa kita gagal daripada tidak tahu mengapa kita berhasil. Ketika ujian hidup datang, jangan berdoa supaya ujian itu berlalu, melainkan berdoalah, “Wahai Sang Maha Pencipta, berilah aku kekuatan untuk melalui dan menghadapi ujian hidup ini.” Selamat merenungkan dan meraih makna hidup melalui ujian hidup.

- Aku Bukan Ayam
Hidup manusia sungguh berharga, karena manusia diciptakan secara sempurna daripada makhluk lainnya. Sekalipun di sana sini kita memiliki kekurangan, namun tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kehadiran kita di dunia ini bukanlah tanpa rencana Sang Pencipta. Sang Pencipta tidak pernah kecewa dengan kelahiran kita. Kini, saatnya untuk kembali ke fitrah manusia yang sesungguhnya sebagai makhluk yang memang telah direncanakan untuk hadir di dunia ini. Saatnya pula untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan yang dilarang-Nya.

- Hakikat Pagar
Ketika berhadapan dengan masalah, apa pun itu, saatnya kita mengingat kembali dan merenungkan apa sebenarnya hakikat dari semua yang terjadi. Dengan demikian, kita akan fokus ketika mengidentifikasi dan menyusun langkah-langkah penyelesaiannya. Hasil yang diharapkan pun akan optimal, efektif dan efisien. Belajar dari banyak orang, sering membaca buku merupakan cara-cara yang dapat direkomendasikan untuk mengembangkan kemampuan mencari hakikat ini. Seorang ahli bahkan mengemukakan bahwa dengan rajin mendokumentasikan (mencatat) setiap masalah yang dihadapi dan menulis rencana penyelesaiannya, kita akan mampu menemukan inspirasi dalam menghadapi sesuatu di kemudian hari.

- Penceramah Bingung
Upaya untuk menemukan dan menjadi diri sendiri: Give Yourself (penyerahan diri secara total kepada Sang Pencipta), Know Yourself (kenalilah dirimu sendiri), Be Yourself (menjadi diri sendiri). Menjadi diri sendiri, sekaligus menanamkan konsep bahwa setiap manusia dicipta untuk tujuan yang spesifik dari Sang Pencipta dan tidak ada satu pun manusia yang dicipta sia-sia. Setiap manusia itu sama, yang membedakan hanya tingkat takwa kepada-Nya.

- Pengorbanan Demi Orang Lain
Pengorbanan merupakan ungkapan syukur untuk berbagi kepada sesama karena kita telah menerima karunia kasih sayang-Nya dalam setiap sendi kehidupan. Setiap perbuatan baik dan pengorbanan yang dilakukan tidak akan luput dari penglihatan Sang Pencipta yang dapat memberi balasan setimpal dengan apa yang telah diberikan.
Horace Mann, dalam salah satu tulisannya menyebutkan, “Tidak berbuat apa-apa bagi sesama itu sama dengan meniadakan diri sendiri. Kita harus bersikap baik dan murah hati, kalau tidak, kita melewatkan bagian terbaik dari keberadaan. Hati yang melampaui dirinya sendiri menjadi lebih besar dan penuh sukacita. Ini rahasia besar kehidupan batin. Kita paling menguntungkan diri sendiri ketika kita berbuat sesuatu bagi sesama.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar