22 April 2014

Profesionalisme




Catatan Motivasi Dari Buku Setengah Isi Setengah Kosong


- Anjing dan Belalang
Masing-masing kita memiliki standar untuk berhasil yang berbeda-beda. Masalahnya kita sadar atau tidak, bahwa kita memiliki potensi untuk melakukan yang terbaik. Setiap diri manusia mempunyai benih-benih untuk sukses. Benih dan kemampuan untuk sukses ini, jika selanjutnya direnungkan, disadari, dan dijalankan dengan baik, maka akan melahirkan standar-standar kehidupan yang dapat diukur serta dicapai dengan baik pula.

- Biji Kopi
Setiap orang pasti mengalami permasalahan dan beban hidup yang silih berganti, baik dalam urusan pekerjaan, keluarga, maupun kehidupan pribadi. Maka, jadilah biji kopi! Ketika permasalahan muncul, cara pandang untuk menjadi biji kopi bisa memberi keharuman bagi keluarga, tempat kerja, maupun lingkungannya.

- EQ di Tempat Kerja
Semakin sering kita berelasi dengan orang lain, maka kita semakin terlatih untuk menyadari siapa diri kita di tengah-tengah lingkungan yang beraneka ragam tersebut. Kemudian jangan lupa untuk belajar memimpin diri sendiri sebelum kelak kita memimpin orang lain.

- Gara-gara Lumpia
Melayani dengan tulus dapat dimulai dari keseriusan menekuni dan menjalani profesi, tugas, maupun pekerjaan yang diamanahkan saat ini dengan meletakkan kepentingan orang lain lebih utama dari kepentingan diri sendiri. Proses ini membutuhkan waktu dan latihan, tidak seperti upaya membalikkan telapak tangan. Ungkapan Marthin Luther King kiranya patut menjadi renungan, “Jika seseorang terpanggil menjadi tukang sapu jalan, hendaklah ia menyapu jalan sebagaimana Michael Angelo melukis atau Beethoven menciptakan musik atau Shakespeare menulis puisi. Hendaknya ia menyapu jalan dengan sangat baik sehingga segenap isi surga dan bumi serentak menghentikan kegiatan mereka dan berkata, disini tinggal seorang penyapu jalan yang agung yang menjalankan tugasnya dengan sangat baik.” Selamat melayani dengan tulus!

- Kenikmatan yang Mematikan
Perbuatan yang melanggar susila, moral atau hukum pada awalnya sering mendatangkan kenikmatan. Akan tetapi, karena terlalu menikmati, tanpa disadari hal ini telah mematikan nilai kehidupan seseorang. Janganlah kita terjerumus pada kenikmatan semu karena akhirnya akan menuai penyesalan. Ingatlah tentang peraturan menggali lubang, “Jika Anda berada di dalamnya, berhentilah menggali!”

- Kerja dan Kesejahteraan
Sukses dalam bekerja berarti sukses menjalani apa yang sedang dikerjakan baik dalam suka maupun duka karena sukses bukanlah hasil akhir tetapi merupakan sebuah perjalanan. Kesuksesan kita bukan ditentukan oleh orang lain, melainkan ditentukan oleh diri kita sendiri. Kesuksesan dimulai ketika kita memulai sesuatu dan menjalaninya dengan perbedaan. John Sifonis mengatakan, “Different isn’t always better but the best is always different.” (Berbeda tidak selalu lebih baik, namun yang terbaik selalu berbeda). Kesejahteraan adalah gagasan, diperlukan langkah nyata untuk mewujudkannya. Kesejahteraan adalah tunas harapan, diperlukan optimisme untuk menumbuhkannya. Kesejahteraan adalah USAHA, diperlukan keteguhan hati untuk mencapainya.

- Kisah Kecoa Kecil
Perusahaan besar itu ibarat dinosaurus. Ketika berjalan semua binatang takut kepadanya, namun pada kenyataannya dinosaurus bukan punah karena berkelahi (berkompetisi) dengan dinosaurus lain. Namun, dinosaurus lupa kakinya kecil sehingga tidak dapat melihat kuman, kecoa, dan binatang-binatang kecil yang ada di sekitar telapak kakinya. Inilah awal kepunahan dinosaurus.

- Kupu-kupu
Untuk menjadi lebih baik, perubahan pertama yang memungkinkan adalah perubahan paradigma (perubahan cara berpikir) dan cara pandang. Bagaimana cara kita memandang kehidupan ini, bagaimana cara kita memandang setiap permasalahan yang dihadapi, atau bagaimana cara kita memandang perusahaan kita saat ini, akan sangat menentukan bagaimana kita melalui hari-hari kita selanjutnya.
Jika selalu memandang negatif dan terus mengeluh tentu akan membuat sikap mental kita menjadi lebih buruk. Sebaliknya, jika disikapi dengan optimis dan penuh harapan, maka proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik. Perubahan pola pikir ini selanjutnya akan diikuti dengan perubahan perasaan yang selanjutnya membuahkan perubahan tingkah laku.

- Lemparan Batu dan Pilihan
Kemenangan kita yang paling besar bukanlah karena kita tidak pernah jatuh, melainkan karena kita bangkit setiap kali jatuh. (Confusius).
Life is Choice, hidup adalah pilihan dan salah satu anugerah besar yang diberikan oleh Sang Pencipta pada manusia adalah The Power of Choice (kekuatan untuk memilih). Selamat memilih jalan menuju pemaknaan hidup yang optimal!

- Merdeka
Kini saatnya bangsa Indonesia untuk mewujudkan kemerdekaan yang dicita-citakan, merdeka dari penyelewengan, merdeka dari kesengsaraan, merdeka dari keserakahan, merdeka dari rasa dendam, merdeka dari kesewenangan, merdeka dari ketakutan, merdeka dari keterbelakangan demi masa depan yang lebih bermanfaat. (Nurcholis Madjid)

- Risiko Lentera Kehidupan
Kehidupan yang paling menyedihkan adalah ketidakberanian mengambil risiko sekecil apapun (safety player). Orang yang tidak mau mengambil risiko berarti dia tidak dapat meraih apa pun, tidak memiliki apa pun, tidak merasakan apa pun dan akhirnya tidak menjadi siapa-siapa. Nyalakanlah lentera kehidupanmu dengan risiko apa pun, besok mungkin sudah terlambat dan padam. Lebih baik mengambil risiko sekarang daripada selalu hidup dalam ketakutan. Konsep 3M Aa Gym: Mulai dari yang kecil, Mulai dari diri sendiri, dan Mulai sekarang juga! Dr. Lyndon pernah mengatakan bahwa orang yang menaklukkan orang lain adalah orang kuat, sedangkan orang menaklukkan dirinya sendiri adalah orang yang berkekuatan dahsyat.

- Rumah Tukang Kayu
Sesungguhnya, sikap terhadap kehidupanlah yang membuat kehidupan terasa pahit dan membosankan, sedangkan kehidupan sendiri berjalan sesuai dengan ritme alam yang mengaturnya sedemikian rupa. Sikap ini pula yang membuat setiap individu setengah atau sepenuh hati mengisinya. Apa yang dipikirkan biasanya akan mempengaruhi bagaimana sikap kita terhadap apa yang kita pikirkan tersebut dan selanjutnya akan mempengaruhi kinerja kita. Jack Hayford pernah mengatakan, “Masa lalu adalah persoalan yang sudah mati dan kita tidak mungkin meraih momentum untuk menuju hari esok kalau kita menyeret-nyeret masa lalu di belakang kita.” Charles Jones memprediksi bahwa satu-satunya perbedaan antara siapa Anda hari ini dengan siapa Anda lima tahun lagi akan tampak dari buku-buku yang Anda baca dan dengan siapa Anda bergaul serta dengan siapa Anda melewatkan waktu itu. Seorang arsitek pernah bertutur bahwa hidup adalah proyek yang kau kerjakan sendiri. Pada akhir perjalanan kita akan terkejut saat melihat apa yang telah kita lakukan dan menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri.

- Tahun Baru
Bukan Tahun Barunya yang penting, tetapi bagaimana setiap manusia mulai menata ulang sikap mentalnya untuk memasuki tahun baru. Bahkan, setiap orang akan mampu merayakan Tahun Baru kapan pun dengan ungkapan syukur karena ia berhasil mengubah cara berpikir, sikap, dan tingkah lakunya dalam bergaul dengan orang lain.
Tahun Baru bermakna menemukan jati diri yang sesungguhnya tentang makna kehidupan dan arti hidup. Mereka yang sudah menemukan makna Tahun Baru yang sesungguhnya akan melihat cakrawala yang berbeda tentang jabatan, harta, maupun pengakuan orang lain. Mereka justru melihat orang lain sebagai mitra untuk berbagi dari apa yang dimiliki dan melihat rekan lain sebagai teman yang perlu didukung untuk membantu memperoleh apa yang mereka dambakan.

- Tikus
Keserakahan, ketamakan, haus jabatan, ambisi yang berlebihan, jegal menjegal, ucapan-ucapan kasar dan tidak membangun, fitnah, serta gosip, merupakan bagian dari tikus dalam diri yang mungkin menghambat peningkatan nilai hidup kita sebagai manusia. Cara yang paling tepat untuk membasmi tikus dalam diri adalah dengan terus naik “terbang tinggi”. Upaya-upaya meningkatkan aktivitas spiritual (keagamaan) yang lebih tinggi lagi akan membuat tikus dalam diri tidak tahan dan perlahan-lahan mati.

- Tukang Batu
Individu yang ambisius memiliki tingkat stress yang lebih tinggi. Individu yang ambisius memiliki ritmne tubuh yang berbeda dan detak jantung yang lebih cepat serta tekanan darah yang sedikit lebih tinggi dari rata-rata. Bukankah hal ini memberikan kontribusi bagi terjadinya gangguan-gangguan metabolisme tubuh? Mungkin ada kalanya kita saat ini belajar menjadi “tukang batu” untuk membuka mata kesadaran kita bahwa segala sesuatu itu ada yang mengatur. Atau bisa saja Sang Pencipta mengizinkan kita berkelana ke sana ke mari terlebih dahulu untuk menemukan jati diri dan akhirnya terdampar menjadi “tukang batu” kembali. Ambisi yang proporsional selalu dilandasi dengan perencanaan yang matang, etika professional, dan visi hidup yang jelas. Seorang yang berambisi secara proporsional akan mengatahui mana bagiannya dan mana pula yang menjadi bagian-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar