Hidup memanglah penuh dengan perjuangan. Jika anda ingin berhasil
dan menjadi manusia sukses maka anda pun harus melalui sebuah proses yang
terkadang menyakitkan jika dirasakan. Janganlah menjadi seperti anak manja yang
selalu ingin dibantu dan dilayani oleh orang tua kita. Karena hal itu sangatlah
tidak baik untuk membentuk karakter dan jiwa kita dalam menghadapi kerasnya
kehidupan ini. Pada artikel ini saya akan mencoba menceritakan ulang tentang
sebuah kisah yang sungguh sangat inspiratif untuk kita renungkan. Cerita ini
berasal dari buku yang sangat menarik dan sudah lama saya beli, tetapi baru
sempat saya baca beberapa waktu yang lalu, buku tersebut berjudul,”setengah isi
setengah kosong” karya parlindungan marpaung.
Berikut adalah kutipannya :
Seorang anak sedang bermain dan menemukan kepompong kupu-kupu di
sebuah dahan yang rendah. Diambilnya kepompong tersebut dan tampak ada lubang
kecil disana.
Anak itu tertegun mengamati lubang kecil tersebut karena terlihat
ada seekor kupu-kupu yang sedang berjuang untuk keluar membebaskan diri melalui
lubang tersebut. Lalu tampaklah kupu-kupu itu berhenti mencoba, dia kelihatan
sudah berusaha semampunya dan nampaknya sia-sia untuk keluar melalui lubang
kecil di ujung kempompongnya.
,
Melihat fenomena itu, si anak menjadi iba dan mengambil keputusan
untuk membantu si kupu-kupu keluar dari kepompongnya. Dia pun mengambil gunting
lalu mulai membuka badan kepompong dengan guntingnya agar kupu-kupu bisa keluar
dan terbang dengan leluasa.
Begitu kepompong terbuka, kupu-kupu pun keluar dengan mudahnya. Akan
tetapi, ia masih memiliki tubuh gembung dan kecil. Sayap-sayapnya nampak masih
berkerut. Anak itu pun mulai mengamatinya lagi dengan seksama sambil berharap
agar sayap kupu-kupu tersebut berkembang sehingga bisa membawa si kupu-kupu
mungil terbang menuju bunga-bunga yang ada di taman.
Harapan tinggal harapan, apa yang ditunggu-tunggu si anak tidak
kunjung tiba. Kupu-kupu tersebut terpaksa menghabiskan sisa hidupnya dengan
merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap yang masih berkerut
serta tidak berkembang dengan sempurna. Kupu-kupu itu akhirnya tidak mampu
terbang seumur hidupnya.
Si anak rupanya tidak mengerti bahwa kupu-kupu perlu berjuang dengan
usahanya sendiri untuk membebaskan diri dari kepompongnya. Lubang kecil yang
perlu dilalui akan memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu masuk ke dalam
sayap-sayapnya sehingga dia akan siap terbang dan memperoleh kebebasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar