![](http://artikelkesehatan99.com/wp-content/uploads/2012/03/kopi-stres.jpg)
Mungkin untuk menjaga kesopanan, gadis itu menyambutnya dan merekapun menuju sudut ruangan yang agak sepi. Mereka berdua memesan kopi. Sean sepertinya sangat gugup dan tidak tahu harus mengatakan apa. Karena kebisuannya itu, gadis itu lalu menunjukkan tanda tanda mau pergi, Sean lalu memesan pada pelayan garam untuk diberikan pada kopinya, ini membuat kaget orang yang duduk di sekitar sana, karena belum pernah mendengar ada yang minum kopi dengan ditambahi garam.
Wajah
Sean berubah merah, tetapi gadis itu malah tertarik akan hal itu, rasa ingin
tahunya bertanya pada Sean.* Sean menjelaskan bahwa dia selalu teringat akan
orang tuanya yang masih tinggal di pesisir, dia teringat masa kecilnya yang
suka bermain di laut, dia kangen akan kampung halamannya, sehingga dia selalu
meminum kopi asin untuk melepas rasa rindunya pada laut, kampung halaman dan
orang tuanya. Ceritanya ini, membuat gadis itu berpikir dalam :* ini adalah
pria yang bertanggung jawab penuh, selalu teringat akan rumah tangga, orang
tuanya dan tidak pernah bisa melupakan keluarganya.....dan seperti inilah pria
yang dia inginkan.
Secara
bertahap hubungan mereka bertambah baik dan akrab...........seperti cerita
cinta pada umumnya, akhirnya mereka mengikat diri dalam suatu pernikahan.
Keluarga mereka berjalan dengan baik dan bahagia. Dan hampir setiap hari Sean
disuguhkan dengan kopi asin..........karena istrinya tahu, bahwa dia begitu
menyukai kopi dengan garam itu.
Setalah
40 tahun berlalu, Sean meninggal dunia. Istrinya menemukan sebuah surat* yang
isinya :
“Sayang,
maafkan saya, maafkan saya telah membohongimu. Ini adalah kebohongan satu
satunya yang pernah saya lakukan padamu. Ingat saat pertama kita bertemu, yang
saya katakan tentang kopi asin itu? Saya begitu gugup saat itu, sehingga
seharusnya meminta gula, malah saya meminta garam. Terpaksa saya mengarang
suatu cerita untuk menutupi rasa malu saya. Saya tidak tahu itu malah menjadi
awal dari hubungan kita. Saya berkali kali ingin mengatakan padamu hal ini,
tapi saya tidak berani. Kini saya tahu ajal saya telah dekat, saya tidak takut
untuk mengatakan sejujurnya : saya tidak suka kopi asin, rasanya aneh
sekali.....tetapi saya mulai membiasakan untuk kopi asin setelah saya
mengenalmu.rasa anehnya kopi asin sudah menjadi tidak aneh lagi,dan lama lama
saya bisa menikmati kopi asin. Saya merasa hidup saya sangat bahagia
bersamamu.”
Tanpa
dapat dibendung air matanya jatuh membasahi surat suaminya. Jika suatu ketika,
seseorang menanyakan kepadanya bagaimana rasanya kopi asin.....dia akan
mengatakan rasanya manis.....manis sekali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar